IFRS
dan standar Akuntansi di Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah besar di negara
lain mengharuskan penyajian laporan arus kas. Penetapan ketentuan laporan arus
kas baru-baru ini di Jepang & Cina memperlihatkan semakin pentingnya
perhatian oleh para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.
Laporan
arus kas adalah untuk menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan
kegiatan serta perkembangan perusahaan telah dicapai manajemen. Informasi
tentang arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai
kemampuan dalam mengelola arus kas.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
Sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan
tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
Menurut Financial Accounting
Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika
digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya,
harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:
1.
Menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
2.
Menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen,
dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3.
Menilai
alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas
yang berkaitan.
4.
Menilai
pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap
posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam
laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak
manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan
arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus
kas tersebut.
LAPORAN ARUS KAS MENURUT IFRS
a.
Berdasarkan
IAS 7, arus kas operasi meliputi :
1.
Penerimaan
dari penjualan barang atau jasa
2.
Penerimaan
untuk penjualan kredit, instrument hutang atau ekuitas dalam portofolio
perdagangan
3.
Penerimaan
bunga atas pinjaman
4.
Dividen
yang diterima pada efek ekuitas
5.
Pembayaran
kepada pemasok barang dan jasa
6.
Pembayaran
kepada karyawan atas nama karyawan
7.
Pembiayaan
bunga
Item
yang ditambahkan kembali ke (atau dikurangkan dari, yang sesuai) angka laba
bersih (yang ditemukan dalam laporan laba rugi) untuk sampai pada arus kas dari
operasi umumnya mencakup :
1.
Penyusutan
2.
Pajak
tangguhan
3.
Amortisasi
4.
Keuntungan
atau kerugian yang terkait dengan penjualan asset tidak lancer, karena arus kas
terkait tidak termasuk dalam bagian operasi.
b.
Aktivitas investasi meliputi :
1.
Pembelian
atau penjualan asset berharga
2.
Pinjaman
dengan pemasok atau diterima dari pelanggan
3.
Pembayaran
yang berkaitan dengan merger atau akuisisi
c.
Aktivitas
pendanaan atau pembiayaan meliputi :
Pembiayaan
kegiatan meliputi arus masuk kas dari investor seperti bank dan pemegang saham,
serta arus keluar kas kepada pemegang saham sebagai dividen karena perusahaan
menghasilkan pendapatan. Kegiatan lainnya yang berdampak pada kewajiban jangka
panjang dan ekuitas perusahaan juga tercantum dalam bagian pembiayaan kegiatan
laporan arus kas. Berdasarkan IAS
7 yaitu :
1.
Penerimaan dari penerbitan hutang
jangka pendek atau jangka panjang
2.
Pembayaran dividen
3.
Pembayaran untuk pembelian kembali
saham perusahaan
4.
Pembayaran pokok utang, termasuk sewa
guna usaha
5. Untuk
organisasi non-profit, penerimaan kas donor-terbatas yang terbatas untuk tujuan
jangka panjang
Pengungkapan kegiatan non-kas
Berdasarkan IAS 7, investasi dan pendanaan non-kas diungkapkan dalam
catatan kaki atas laporan keuangan. Berdasarkan US Prinsip Akuntansi Berlaku
Umum (GAAP), kegiatan non kas dapat diungkapkan dalam catatan kaki atau di
dalam laporan arus kas itu sendiri. Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi
kas dapat meliputi :
1. Leasing untuk membeli asset
2. Konversi hutang terhadap ekuitas
3. Pertukaran aktiva non kas atau
kewajiban untuk asset non kas lain atau kewajiban
4. Mengeluarkan
saham dalam pertukaran untuk asset
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Menurut Smith dan Skousen
(1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas
meliputi empat langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan
pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.
Nama : Fety Sulistiyandari
NPM : 22210763
Kelas :4 EB 17
KELOMPOK C
Sumber : http://aiip1726.blogspot.com/2010/11/perbandingan-arus-kas-menurut-ifrs-dan.html