Kamis, 20 Maret 2014

Laporan Arus Kas dan Arus Dana ( Tugas Softskill 1 )

IFRS dan standar Akuntansi di Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah besar di negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas. Penetapan ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di Jepang & Cina memperlihatkan semakin pentingnya perhatian oleh para pengguna laporan keuangan terhadap informasi arus kas.
Laporan arus kas adalah untuk menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan telah dicapai manajemen. Informasi tentang arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kemampuan dalam mengelola arus kas.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:
1.     Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
2.     Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3.     Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4.     Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

LAPORAN ARUS KAS MENURUT IFRS
a.       Berdasarkan IAS 7, arus kas operasi meliputi :
1.      Penerimaan dari penjualan barang atau jasa
2.      Penerimaan untuk penjualan kredit, instrument hutang atau ekuitas dalam portofolio perdagangan
3.      Penerimaan bunga atas pinjaman
4.      Dividen yang diterima pada efek ekuitas
5.      Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa
6.      Pembayaran kepada karyawan atas nama karyawan
7.      Pembiayaan bunga
            Item yang ditambahkan kembali ke (atau dikurangkan dari, yang sesuai) angka laba bersih (yang ditemukan dalam laporan laba rugi) untuk sampai pada arus kas dari operasi umumnya mencakup :
1.      Penyusutan
2.      Pajak tangguhan
3.      Amortisasi
4.      Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan penjualan asset tidak lancer, karena arus kas terkait tidak termasuk dalam bagian operasi.

b.      Aktivitas investasi meliputi :
1.      Pembelian atau penjualan asset berharga
2.      Pinjaman dengan pemasok atau diterima dari pelanggan
3.      Pembayaran yang berkaitan dengan merger atau akuisisi

c.       Aktivitas pendanaan atau pembiayaan meliputi :
Pembiayaan kegiatan meliputi arus masuk kas dari investor seperti bank dan pemegang saham, serta arus keluar kas kepada pemegang saham sebagai dividen karena perusahaan menghasilkan pendapatan. Kegiatan lainnya yang berdampak pada kewajiban jangka panjang dan ekuitas perusahaan juga tercantum dalam bagian pembiayaan kegiatan laporan arus kas.  Berdasarkan IAS 7 yaitu :
1.      Penerimaan dari penerbitan hutang jangka pendek atau jangka panjang 
2.      Pembayaran dividen
3.      Pembayaran untuk pembelian kembali saham perusahaan
4.      Pembayaran pokok utang, termasuk sewa guna usaha
5.      Untuk organisasi non-profit, penerimaan kas donor-terbatas yang terbatas untuk tujuan jangka panjang

Pengungkapan kegiatan non-kas 
Berdasarkan IAS 7, investasi dan pendanaan non-kas diungkapkan dalam catatan kaki atas laporan keuangan. Berdasarkan US Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (GAAP), kegiatan non kas dapat diungkapkan dalam catatan kaki atau di dalam laporan arus kas itu sendiri. Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dapat meliputi :
1.      Leasing untuk membeli asset
2.      Konversi hutang terhadap ekuitas
3.      Pertukaran aktiva non kas atau kewajiban untuk asset non kas lain atau kewajiban
4.      Mengeluarkan saham dalam pertukaran untuk asset

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.

Nama   : Fety Sulistiyandari
NPM   : 22210763
Kelas   :4 EB 17
KELOMPOK C
Sumber : http://aiip1726.blogspot.com/2010/11/perbandingan-arus-kas-menurut-ifrs-dan.html